Evaluation of Irrigation System Performance (Evaluasi Kinerja Sistem Irigasi)

 

Abstract: Evaluation performance instruments for irrigation systems quantitatively developed using system approaches based on its outputs had been applied in the irrigation system regions of Serayu river, central Java. System outputs which had been used as main indicator reflected the levels of sufficiency and appropriate water supply, irrigation efficiency, condition and function of drainage systems, planting area and productivity. Components of irrigation systems in forms of inputs, processes, impacts, and sustainability of irrigation systems were considered into auxiliary indicators. Observed samples which each represented upstream, middle, and downstream zones, were UPT Jeruk Legi, UPT Kroya and UPT Sumpiuh. Using score from 1 to 4 the result of performance evaluation of irrigation systems were good: the irrigation systems at the upstream, the middle and the downstream had a total score of 2.87, 2.20, and 2.13, respectively. Based on the irrigation outputs using evaluation components used as basis in evaluating operation and maintaining performance (O&P) indicated that O&P performance of the upstream, the middle, and the downstream zones were categorized very good, good and good at a score of 3.05, 2.50, and 2.42, respectively. By positioning the irrigation systems in forms of quadrants, UPT Jeruk Legi and Kroya were laid in the quadrant 1 which indicated the performance criteria of irrigation systems was sufficiently fulfilled to produce the desired irrigation output. While, UPT Sumpiuh was in the quadrant II, indicating the respective criteria still required improvement to gain the desired output.

Keywords: Irrigation system performance evaluation, O&P irrigation systems, main and auxiliary indicators

ABSTRAK: Instrumen evaluasi kinerja sistem irigasi secara kuantitatif dikembangkan dengan pendekatan sistem dan berbasis keluaran telah diaplikasikan di wilayah sistem Irigasi Serayu, Jawa Tengah. Keluaran sistem dipakai sebagai indikator utama (main indikator) mencerminkan tingkat kecukupan dan ketepatan pemberian air, efisiensi irigasi, kondisi dan fungsi sistem drainase, luas tanam dan produktivitas. Komponen sistem irigasi dalam bentuk input, proses, dampak dan keberlanjutan sistem irigasi dimasukkan sebagai indikator tambahan (auxiliary indicator). UPT Jeruk Legi, UPT Kroya dan UPT Sumpiuh dipakai sebagai daerah irigasi sampel yang masing-masing mewakili daerah atas, tengah dan bawah.

Dengan menggunakan rentang skor 1-4, hasil penilaian kinerja sistem irigasi berada dalam posisi baik.  Daerah irigasi yang berada di daerah atas dan tengah mempunyai total skor 2,87 dan 2,20  dan daerah bawah mempunyai total skor 2,13. Berbasis pada luaran, komponen evaluasi dipakai sebagai dasar dalam menilai kinerja Operasi dan Pemelihataan (O&P). Hasilnya menunjukkan bahwa kinerja O&P daerah irigasi bagian atas termasuk kategori sangat baik (skor 3,05) dan bagian tengah dan bawah termasuk kategori baik (skor 2,50 dan 2,42). Dengan menempatkan posisi kinerja sistem Irigasi dalam bentuk kuadranisasi menunjukan untuk UPT Jeruk Legi dan Kroya berada pada kuadran I yang mengindikasikan prasyarat kinerja sistem irigasi terpenuhi untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan, sedangkan untuk UPT Sumpiuh berada pada kuadran II yang berarti prasyarat kinerja sistem irigasi masih memerlukan peningkatan untuk memenuhi keluaran yang diinginkan.

Kata Kunci: Evaluasi kinerja sistem irigasi, O&P sistem irigasi, indikator dasar, indikator tambahan

Download for the full article here

This entry was posted in General. Bookmark the permalink.